GURU BELAJAR INKLUSIF HARI KETIGA #PART2

KEBUTUHAN PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS

3. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Fisik

a. Anak dengan Hambatan Gerak Anggota Tubuh (Tunadaksa)

Secara umum kebutuhan pembelajaran anak anak mengalami hambatan intelektual adalah sebagai berikut.

1)   Perbedaan anak mengalami hambatan intelektual dengan anak normal dalam proses belajar adalah terletak pada hambatan dan masalah atau karakteristik belajarnya.

2)   Perbedaan karakteristik belajar anak anak mengalami hambatan intelektual dengan anak sebayanya, anak anak mengalami hambatan intelektual mengalami masalah dalam hal yaitu:

a) Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah

b) Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru

c) Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.


4. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Lainnya

a.    Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Perilaku dan   Emosi

Kebutuhan pembelajaran bagi anak hambatan perilaku dan emosi yang harus diperhatikan oleh guru antara lain adalah:

1) Mengetahui strategi pencegahan dan intervensi bagi individu yang beresiko mengalami gangguan emosi dan perilaku.

2) Menggunakan variasi teknik yang tidak kaku dan keras untuk mengontrol tingkah laku target dan menjaga atensi dalam pembelajaran.

3) Menjaga rutinitas pembelajaran dengan konsisten, dan terampil dalam problem solving dan mengatasi konflik.

4) Merencanakan dan mengimplementasikan reinforcement secara individual dan modifikasi lingkungan dengan level yang sesuai dengan tingkat perilaku.

5) Mengintegrasikan proses belajar mengajar (akademik), pendidikan afektif, dan manajemen perilaku baik secara individual maupun kelompok.

6) Melakukan asesmen atas tingkah laku sosial yang sesuai dan problematik pada siswa secara individual.

7) Perlu adanya penataan lingkungan yang kondusif (menyenangkan) bagi setiap anak.

8) Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan hambatan dan masalah yang dihadapi oleh setiap anak.

9) Adanya kegiatan yang bersifat kompensatoris sesuai dengan bakat dan minat anak.

10) Perlu adanya pengembangan akhlak atau mental melalui kegiatan sehari-hari, dan contoh dari lingkungan.

b. Kebutuhan Pembelajaran Anak Cerdas dan Bakat Istimewa

 Kebutuhan pembelajaran bagi anak cerdas istimewa dan bakat istimewa adalah sebagai berikut.

1)    Program pengayaan horisontal, meliputi:

(a)      Mengembangkan kemampuan eksplorasi.

(b)    Mengembangkan pengayaan dalam arti memperdalam dan   memperluas hal-hal yang ada di luar kurikulum biasa.

(c)    eksekutif intensif dalam arti memberikan kesempatan untuk mengikuti program intensif bidang tertentu yang diminati secara tuntas dan mendalam dalam waktu tertentu.

2)    Program pengayaan vertikal, yaitu:

(a) Acceleration, percepatan/maju berkelanjutan dalam mengikuti program yang sesuai dengan kemampuannya, dan jangan dibatasi oleh jumlah waktu, atau tingkatan kelas.

(b) Independent study, memberikan seluas-luasnya kepada anak untuk belajar dan menjelajahi sendiri bidang yang diminati.

(c) Mentorship, memadukan antara yang diminati anak gifted dan tallented dengan para ahli yang ada di masyarakat.

c.    Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Autism

Kebutuhan pembelajaran bagi anak anak autis adalah sebagai berikut:

1) Diperlukan adanya pengembangan strategi untuk belajar dalam seting kelompok.

2)  Perlu menggunakan beberapa teknik di dalam menghilangkan perilaku- perilaku negatif yang muncul dan mengganggu kelangsungan proses belajar secara keseluruhan (stereotip).

3)  Guru perlu mengembangkan ekspresi dirinya secara verbal dengan berbagai bantuan.

4)  Guru terampil mengubah lingkungan belajar yang nyaman dan  menyenangkan bagi anak, sehingga tingkah laku anak dapat dikendalikan pada hal yang diharapkan. 

d.     Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Kesulitan Belajar Spesifik

Peserta didik yang mengalami hambatan belajar spesifik (disleksia, diskalkulia, disgrafia) perlu adanya intervensi yang melibatkan seluruh indera dalam proses belajar mengajarnya. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah teknik multi sensori. Berikut hal-hal yang harus dilakukan guru dalam menangani di dalam kelas;

(1) Perkenalkan belajar alfabet secara sekuensial (berurutan) secara bertahap dan berurut.

(2) Alfabet diperkenalkan menggunakan huruf-huruf dari kayu atau plastik, sehingga anak dapat melihat huruf, mengambilnya, merasakannya dengan mata terbuka atau tertutup dan mengucapkan bunyinya.

(3) Peserta didik perlu tahu bahwa huruf /i/ muncul sebelum /k/, Alfabet dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang membuat mudah anak mengingat di kelompok mana huruf tersebut berada

(4) Menyortir dan mencocokkan huruf kapital, huruf kecil, bentuk cetak, dan tulisan tangan dari huruf; melatih keterampilan sequencing dengan huruf dan bentuk-bentuk terpotong; dan melatih menempatkan tiap huruf dalam alfabet dalam hubungannya dengan huruf lain.

Alasan dari teknik ini karena saluran pembelajaran visual, auditori dan taktil- kinestetik semua digunakan secara berkesinambungan. Teknik multisensori juga melibatkan proses anak dalam hal 

(1) mengulang suara yang didengar;

(2) merasakan bentuk yang dibuat bunyi di mulut;

(3) membuat bunyi dan mendengarkan; dan

(4) menulis huruf.

0 komentar

Menghargai Peran Guru: Sebuah Refleksi Pada Hari Guru

Hari Guru adalah saat yang istimewa bagi para pendidik di seluruh dunia. Sebuah kesempatan bagi kita semua untuk merenung, menghormati, dan ...